
SANG RAJA DARI SMK NU 03 BONDOWOSO
Memiliki
sensasi dan citarasi yang unik tidak salah jika si kulit berduri ini dinobatkan
sebagai The King Of Fruits. Indonesia memiliki ribuan jenis durian dengan
karakter berbeda-beda. Mulai dari bentuk duri, ukuran buah, warna daging, serta
ketebalannya.Namun dari ribuan jenis yang ada hanya sedikit yang bisa disebut
sebagai durian premium.
Banyak
sekali persyaratan agar buah durian dapat dikategorikan sebagai durian premium.
Beberapa persyaratan tersebut diantaranya adalah memiliki daging tebal,
memiliki biji kecil/kempet, aromatik, warna daging kuning, tekstur daging
lembut dan tidak berserat.
Adapun beberapa contoh jenis durian premium asli Indonesia yang sedang populer saat ini dan memiliki harga yang sangat mahal. Misalnya, durian cumashi dari Bangka yang dibandrol seharga 350.000/kg, durian super tembaga dari Bangka dibandrol 500.000/kg, durian merah Banyuwangi dibandrol 350.000/kg, durian boneng non biji Banyuwangi dibandrol 150.000/kg.
Foto Kepala SMK NU 03
bersama Pengawas dan Asesor
BANSM tahun 2018
Selain
durian asli Indonesia ada juga beberapa jenis durian introduktif yang
dikembangkan di Indonesia seperti musangking, ochee / black thorn, dan aneka
jenis varian durian montong. Harga durian tersebut bisa bikin kantong kita
bolong sebab harga dari beberapa varietas tersebut bisa mencapai jutaan rupiah
per buah.
Entah
karena kebetulan atau rejeki, pada tahun 2014 silam pengasuh Pondok Pesantren
Salsyaf Nurul Hasan Kyai Khalil mendapatkan satu bibit durian monthong oren
sisa bantuan pemerintah kepada Pemdes Nogosari dengan tinggi kurang lebih 40
cm. Beliau menuturkan bahwa bibit yang ia dapat adalah sisa bibit dan kondisinya
juga sudah kurang begitu bagus.
Bibit
durian tersebut akhirnya ditanam di halaman SMK NU 03 Bondowoso tepatnya di
depan ruang guru. Dengan perawatan seadanya pohon bisa bertumbuh dan akhirnya
untuk pertamakalinya pada tahun 2018 bisa berbuah. Sontak pohon durian tersebut
menjadi pusat perhatian semua orang yang sedang berkunjung ke SMK NU 03
Bondowoso.
Kepala
SMK NU 03 Bondowoso memberi julukan montong Aswaja pada durian tersebut. Nama
Aswaja sendiri dipilih karena Kyai yang menanam adalah seorang Nahdliyin dengan
prinsip Ahlussunah Waljamaah (ASWAJA).Menurutnya, keberadaan montong Aswaja
sebagai sarana pembelajaran secara tidak langsung sebab dengan penampakan
montong Aswaja saat berbuah akan membuat siswa penasaran dan bahkan juga
berkeinginan untuk menanam durian. Selain itu, beliau juga menuturkan bahwa
setiap bertemu dengan orang-orang di lingkup Dinas pendidikan yang ditanyakan
terlebih dahulu adalah kabar dari durian Aswaja.
Foto Kepala SMK NU 03 sedang memegang buah Durian Montong Aswaja
“semua orang pada bertanya pada saya dan saat
berbuah setiap mata pasti tertuju pada Aswaja .Ini benar-benar ikonik, walaupun
dari segi rasa, ini durian boleh saya bilang durian emak-emak. Buat saya kurang
menantang karena tanpa rasa pahit tajam” ungkap kepala SMK NU 03 Bondowoso
yang juga dikenal sebagai salah seorang Durian Traveler.
Ditulis Oleh : Haerul Hanafi, S.Pd
Editing : Fathol K.