
Siswa SMK NU 03 BONDOWOSO Ikuti Kegiatan Sekolah Siaga Kependudukan
Dua
orang ( 2 ) Siswa perwakilan dari SMK NU 03 BONDOWOSO yaitu Tilawati dan Sintia, beserta perwakilan Satu orang guru
pendamping / pembina SSK yaitu Bapak Ridwan Syaifuddin,S.Pd mengikuti kegiatan pembinaan/penguatan sekolah siaga
kependudukan yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso
pada hari Jumat, 22 September 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan siswa tentang isu-isu kependudukan dan keluarga
berencana, serta membentuk kader-kader muda yang peduli dan berperan aktif
dalam upaya pengendalian penduduk.
Kegiatan
ini berlangsung di aula Sabha Bina Praja 2 (Aula BP4D Lantai 2) dengan
menghadirkan narasumber dari Dinsos P3AKB, Kepala Kemenag Kab.Bondowoso, Kepala
MTs Negeri 4 Bondowoso, dan Kepala SMA Negeri 1 Tapen. Materi yang disampaikan
meliputi konsep dan indikator sekolah siaga kependudukan, permasalahan
kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan, program-program keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi, serta strategi advokasi dan sosialisasi
kependudukan di sekolah dan masyarakat.
Salah
satu peserta, Sintia, mengatakan bahwa ia merasa senang dan bermanfaat
mengikuti kegiatan ini. "Saya jadi tahu lebih banyak tentang isu-isu
kependudukan yang sebelumnya kurang saya pahami, seperti stunting, angka
kematian ibu dan anak, angka perceraian, dan lain-lain. Saya juga belajar
tentang pentingnya keluarga berencana dan kesehatan reproduksi untuk
kesejahteraan keluarga dan masyarakat," ujarnya.
Sementara
itu, Kepala Dinsos P3AKB Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah, M.Si.,
mengapresiasi partisipasi semua siswa/peserta dalam kegiatan ini. Ia berharap
bahwa siswa dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam hal kependudukan di
lingkungan mereka. Kegiatan ini merupakan bagian dari program sekolah siaga
kependudukan yang dilaksanakan oleh Dinsos P3AKB Kabupaten Bondowoso. Program
ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sekolah dalam mengintegrasikan
isu-isu kependudukan dalam kurikulum, ekstrakurikuler, dan lingkungan sekolah,
serta membentuk jejaring kerjasama antara sekolah, pemerintah, masyarakat, dan
media dalam upaya pengendalian penduduk.